Pedoman Penulisan Tanda Baca
Daftar isi
21 Tanda Penyingkat (Apostrof)(`)(')
Berikut Penjelasannya ;
1. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir
kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
contoh: Saya suka
makan nasi.
Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat
baru, harus diberi jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam penulisan karya
ilmiah.
2. Tanda
titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
contoh:
Irwan S. Gatot
George
W. Bush
Tetapi apabila nama
itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
3. Tanda
titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat,
dan sapaan.
Contoh: Dr. (Doktor)
Ny. (Nyonya)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.E. (sarjana ekonomi)
Kol. (kolonel)
Bpk. (bapak)
4. Tanda
titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah
sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya
dipakai satu tanda titik.
Contoh: dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan disertasi,
dianjurkan tidak memperguna- kan singkatan.
5. Tanda
titik dibelakang huruf dalam suatu bagian ikhtisar atau
daftar.
contoh: I. Penyiapan Ulangan
Umum.
A. Peraturan.
B. Syarat.
Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai berikut dan
tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh: 1.1
1.2
1.2.1
6. Tanda
titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu.
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10
menit 12 detik)
20.30 jam (20 menit, 30 detik)
7. Tanda
titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan,
jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
contoh:
·
Nama Ivan terdapat pada
halaman 1210 dan dicetak tebal.
·
Nomor Giro 033983 telah saya kasih kepada Michael.
8. Tanda titik tidak dipakai
dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau
gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga-
lembaga nasional di dalam akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat.
contoh:
·
Sekjen : (Sekretaris Jenderal)
·
UUD : (Undang-Undang Dasar)
·
SMA : (Sekolah Menengah Atas)
·
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
·
SMA (Sekolah Menengah Atas)
·
PT (Perseroan Terbatas)
·
WHO (World Health Organization)
·
SIM (Surat
Izin Mengemudi)
·
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
·
rapim (rapat pimpinan)
9. Tanda
titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia,
satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
contoh:
contoh:
·
Cu (Kuprum)
·
52 cm
·
l (liter)
·
Rp 350,00
10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
contoh:
·
Latar Belakang Pembentukan
·
Sistem Acara
11. Tanda titik tidak
dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, atau nama dan alamat
penerima surat.
contoh:
contoh:
·
Jalan Kebayoran 32
·
Jakarta , 3 Mei 1997
·
Yth.Sdr.Ivan
Jalan
Istana 30
Surabaya
2. Tanda
Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara
unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
contoh: Saya menjual
baju, celana, dan topi.
contoh : penggunaan yang salah:
Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang
didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
contoh: Saya
bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda
koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
contoh:
·
Kalau hari hujan, saya
tidak akan datang.
·
Karena sibuk, ia lupa akan
janjinya.
3b. Tanda
koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari
induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
contoh: Saya tidak akan
datang kalau hari hujan.
4. Tanda
koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara
kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
contoh:
·
Oleh karena itu, kamu harus
datang.
·
Jadi, saya tidak jadi
datang.
5. Tanda
koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
contoh:
contoh:
·
O, begitu.
·
Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (i)
nama dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii) tempat dan tanggal, dan
(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
contoh:
·
Medan , 18 Juni 1984
·
Medan , Indonesia .
8. Tanda koma dipakai untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6.Jakarta : PT Wikipedia Indonesia .
contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6.
9. Tanda koma dipakai di antara
bagian-bagian dalam catatan kaki.
contoh: I.
Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm.
22.
10. Tanda koma dipakai di antara nama
orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
contoh: Rinto Jiang,S.E.
11. Tanda
koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah
dan sen yang dinyatakan dengan angka.
contoh:
contoh:
·
33,5 m
·
Rp 10,50
12. Tanda
koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda
koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
contoh: dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
14. Tanda
koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung
dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh: "Di mana Rex
tinggal?" tanya Stepheen.
3. Tanda
Titik Koma (;)
1. Tanda
titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara.
contoh: malam makin
larut; kami belum selesai juga.
2. Tanda
titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang
setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
contoh: Ayah
mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan
nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan
pendengar.
4. Tanda
Titik Dua (:)
1. Tanda
titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila
diikuti rangkaian atau pemerian.
contoh:
contoh:
·
yang kita perlukan,
sekarang ialah barang-barang yang berikut: kursi, meja, dan lemari.
·
Fakultas itu mempunyai dua
jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
2. Tanda
titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
contoh:
Ketua
: Borgx
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
Wakil Sekretaris : Irwan Gatot
Bendahara : Rinto Jiang
Wakil bendahara : Rex
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
Wakil Sekretaris : Irwan Gatot
Bendahara : Rinto Jiang
Wakil bendahara : Rex
3. Tanda
titik dua dipakai dalam teks drama kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
contoh:
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
4. Tanda
titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan
halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di
antara judul dan anak judul suatu karangan.
contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi sudah terbit.
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi sudah terbit.
5. Tanda
titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau
pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
5. Tanda
Hubung (-)
1. Tanda
hubung menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris.
contoh:
....dia beli baru juga.
- Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
contoh:
....dia beli baru juga.
- Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
contoh:
.... masalah itu akan diproses.
2. Tanda
hubung menyambung awalan dengan bagian kata dan
belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya ada pergantian baris.
contoh:
.... cara baru mengukur panas akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
contoh:
.........menghargai pendapat.
.... cara baru mengukur panas akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
contoh:
.........menghargai pendapat.
3. Tanda
hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
contoh:
anak-anak
tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan
cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
4. Tanda
hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu
dan bagian-bagian tanggal.
contoh: p-e-n-g-u-r-u-s
5. Tanda
hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan
bagian-bagian ungkapan.
bandingkan:
·
ber-evolusi dengan be-revolusi
·
dua puluh lima-ribuan
(20x5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1x25000).
·
Istri-perwira yang ramah
dengan istri perwira-yang ramah
·
PN dengan di-PN-kan.
6. Tanda
hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan
kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c)
angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbulan atau kata.
contoh:
contoh:
·
se-Indonesia
·
hadiah ke-2
·
tahun 50-an
·
ber-SMA
·
KTP-nya nomor 11111
·
bom-V2
·
sinar-X.
7. Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
Contoh:
·
di-charter
·
pen-tackle-an
Sebagai lambang matematika untuk
pengurangan (tanda kurang).
6. Tanda
Pisah (—)
1. Tanda
pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan
penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
contoh: - SMA Negeri 8
Surabaya—saya harapkan—akan menjadi SMA terbesar di Surabaya
-Dalam pengetikan karangan ilmiah, tanda pisah dinyatakan dengan 2 tanda
hubung tanpa jarak.
contoh: Medan—Ibu kota Sumut—terletak di Sumatera
contoh: Medan—Ibu kota Sumut—terletak di Sumatera
2. Tanda pisah menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan
atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
3. Tanda
pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
contoh:
·
1919—1921
·
Medan —Jakarta
·
10—13 Desember 1999
7.
Tanda Garis Bawah (_)
Garis Bawah (bahasa Inggris: underscore atau bahasa Inggris: underline) adalah karakter yang
awalnya ada dalam mesin ketik dan bertujuan memberi garis yang
berada di bawah teks tulisan. Biasanya dalam Microsoft Word huruf U dengan garis di bawahnya. Teks
yang bergaris bawah menandakan bahwa teks tersebut mempunyai arti penting dari
teks normal yang lain.
Nilai ASCII dari karakter ini adalah 95. Dalam papan ketik standar,
tombol ini berada di sebelah angka 0.
Fungsi
Garis
bawah memiliki fungsi hampir sama seperti cetak tebal dan miring, ketika
teknologi komputer belum sepesat sekarang. Seperti kita ketahui, mesin ketik
generasi tua belum ada fasilitas cetak tebal dan miring.
Serangkaian underscore (seperti [ __________ ]) biasanya
digunakan untuk memberi tempat kosong yang akan diisi dalam sebuah formulir.
8.
Tanda Elipsis (...)
Tanda ini dinyatakan
dengan menggunakan tiga titik, untuk mengekspresikan jeda dan keheningan agak
panjang dalam sebuah kalimat, agar pembaca dapat memahami situasi yang hening
atau menunggu. Tanda ini juga digunakan untuk menggambarkan
bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan berbisik atau suara yang pelan sekali.
Pada penulisan petikan langsung jika tanda elipsis diulang-ulang beberpa kali
berarti bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan terbata-bata dan sangat pelan.
9. Tanda Tanya
(?)
Ditulis hanya pada akhir
kalimat untuk menggambarkan kalimat pertanyaan, sehingga pembaca akan mengerti
intonasi kalimat tersebut jika dilisankan/ diucapkan. Dengan
demikian kalimat tanya dimengerti dan merangsang pembaca atau pendengar untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
1. Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh:
Contoh:
·
Kapan ia berangkat?
·
Saudara tahu, bukan?
Penggunaan kalimat tanya tidak lazim dalam
tulisan ilmiah.
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
·
Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
·
Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
10.
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai
sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
·
Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
·
Bersihkan meja itu sekarang
juga!
·
Sampai hati ia membuang
anaknya!
·
Merdeka!
11.
Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Bagian Keuangan menyusun anggaran
tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
secara berkala.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Contoh:
·
Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada)
membentuk sistem satelit domestik di Indonesia .
·
Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya
perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks
dapat dihilangkan.
Contoh:
·
Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi kokain(a)
·
Pembalap itu berasal dari (kota ) Medan .
4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan.
Contoh:
Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c)
promosi.
Hindari penggunaan dua pasang atau lebih tanda
kurung yang berturut-turut. Ganti tanda kurung dengan koma, atau tulis ulang
kalimatnya.
Contoh:
· Tidak tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) (dikenal juga
sebagai Matviy Hryhoriyiv) merupakan seorang pemimpin Ukraina.
·
Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919), dikenal juga sebagai
Matviy Hryhoriyiv, merupakan seorang pemimpin Ukraina.
·
Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) merupakan seorang pemimpin
Ukraina. Dia juga dikenal sebagai Matviy Hryhoriyiv.
12.
Tanda Kurung Siku ([...])
Digunakan untuk tambahan komentar yang bukan berasal dari penulis asli.
Contoh: Katanya,
"[Adam] tidak datang ke sekolah hari ini".
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda
itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam
naskah asli.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi
gemerisik.
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.
Contoh:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.
13.Tanda Kurung Lancip (<...>)
Biasa digunakan di bahasa komputer HTML
14.Tanda Kurung Kurawal ({...})
biasa digunakan untuk menyatakan notasi matematika
15.
Tanda Kurung Ganda («...»)
Biasa digunakan di bahasa pemrograman komputer
16.Tanda Petik ("...")
1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
Contoh:
·
"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu
sebentar!"
·
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa
Indonesia."
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat.
Contoh:
·
Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
·
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai
Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.
·
Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh:
·
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat"
saja.
·
Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama
"cutbrai".
4. Tanda
petik penutup mengikuti tanda baca
yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh: Kata Tono,
"Saya juga minta satu."
5.
Tanda
baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang
dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Contoh:
Contoh:
·
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
·
Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak
tahu sebabnya.
17.Tanda Petik Tunggal ('...')
Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat
dalam petikan lain. Misalnya, seperti di bawah ini.
“Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Nori, Nori’, dari hutan itu,” ujar
Ramon.
Tanda petik tunggal juga digunakan untuk mengapit terjemahan, ungkapan
asing, atau penjelasan kata. Kalau dalam linguistik, tanda petik itu disebutkan
mengapit makna.
18. Tanda Ulang (...2)
Ditulis dengan menambahkan angka 2 (atau 2) di akhir kata yang
seharusnya diulang, menandakan kata tersebut diulang dua kali. Tanda
penyingkatan ini tidak resmi. Kata yang berulang harus ditulis penuh. Contoh:
·
Buku-buku (bukan "buku2")
·
Saudara-saudara (bukan "saudara2")
penggunaan tanda ulang (...2) biasanya dipakai oleh seorang notulen untuk
menyingkat kata ulang.
19.Tanda Garis Miring (/)
Biasa digunakan untuk menyatakan "atau", biasanya untuk dua kata
yang bersinonim.
Contoh:
·
Membuat / melakukan. (dibaca: membuat atau melakukan)
Untuk dua hal yang
hampir serupa bunyinya, dalam hal ini tanda "/" tidak dibaca.
Contoh:
·
RT/RW
·
AC/DC
Sebagai lambang matematika untuk pembagian (tanda bagi).
20.Tanda Garis Miring Terbalik (\)
1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat
dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim.
Contoh:
·
No. 7/PK/1973
·
Jalan Kramat III/10
·
tahun anggaran 1985/1986
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi dalam pecahan
dan rumus matematika.
Contoh:
·
harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)
·
kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik)
·
7/8 atau 7⁄8
·
xn/n!
Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai untuk menuliskan tanda aritmetika
dasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi ÷ .
Contoh: 10 ÷ 2 = 5.
Di
dalam rumus matematika yang lebih rumit, tanda garis miring atau garis pembagi
dapat dipakai.
Contoh: .
3. Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai sebagai pengganti kata atau.
21.Tanda Penyingkat (Apostrof)(`)(')
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun.
Contoh:
Contoh:
·
Ali 'kan
kusurati. ('kan
= akan)
·
Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
·
1 Januari '88 ('88 = 1988)
Sebaiknya bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa.
Penulisan gelar yang sering salah
DR,
Dr, atau dr? Untuk doktor (S3) dan dokter (ahli penyakit)
- Dr.(H.C.) digunakan untuk gelar kehormatan Doktor Honoris Causa
yaitu doktor kehormatan yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi kepada
seseorang sesuai dengan ketokohan dalam suatu bidang tertentu
- Dr. adalah
singkatan doktor,
suatu gelar pendidikan Strata Tiga (S3). Dr. merupakan gelar akademik
tertinggi. Contoh: DR. IR. HARYADI, bukan Dr. Ir. HARYADI; tetapi
Dr. Ir. Haryadi, bukan DR. IR. Haryadi.
3.
dr. adalah singkatan bagi dokter (ahli penyakit) yang merupakan
sebutan profesional untuk seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan profesi
dokter. Contoh penggunaan: Dr. USMAN bukan DR. USMAN; tetapi dr. Usman
bukan Dr. Usman.
Sering ditanyakan,
bagaimana menuliskan gelar ini di awal kalimat. Hal ini adalah masalah tata
kalimat. Hindari penulisan singkatan (termasuk gelar) di awal kalimat.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca
dan dari sumber lain
No comments:
Post a Comment