Wednesday, 20 February 2013

Membaca Memindai


Membaca Memindai Buku Berindeks

Tujuan Pembelajaran:
Siswa diharapkan mampu menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari indeks buku melalui kegiatan membaca memindai.
Membaca memindai atau scanning adalah membaca untuk menemukan informasi secara cepat dan tepat. Membaca memindai sering dimanfaatkan antara lain untuk:
1.  mencari kata dalam kamus,
2.  mencari entri pada indeks,
3.  mencari nomor telepon,
4.  melihat angka statistik,
5.  melihat daftar pelajaran, dan
6.  melihat jadwal dan sebagainya
Kamu akan memindai suatu indeks dalam sebuah buku. Indeks adalah daftar kata atau istilah penting. Halaman indeks terletak pada bagian belakang atau akhir sebuah buku. Indeks tersusun menurut abjad. Setiap indeks dilengkapi dengan nomor halaman buku yang terletak di belakang istilah itu.
Ada beberapa kiat dalam membaca memindai antara lain sebai berikut.
1.  Gerakan mata dari atas ke bawah dengan cepat.
2.  Apabila istilah yang akan dicari diawali dengan huruf M, kita harus mencari di indeks yang dimulai huruf M pula.
3.  Bila informasi telah ditemukan, fokuskan perhatian dan mata pada    bagian tersebut. 

Saturday, 16 February 2013

Diskusi


d i s k u s i

A.   Pengertian Diskusi

      Kata diskusi berasal dari kata discussus (Latin) yang berarti bertukar pendapat. Diskusi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama.  Berikut beberapa pengetian diskusi:
1.     Diskusi adalah bentuk komunikasi dua arah yang merupakan satu bentuk tukar pikiran atau pembicaraan   secara teratur dan terarah mengenai suatu masalah.
2.     Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran yang dilakukan melalui jalan musyawarah.
3.    Diskusi adalah bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang sifatnya actual dan menyankut kepentingan  umumdan keputusan yang diambil secarah musyawarah.

 B.  Tujuan Diskusi

      1.   Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat.
      2.   Mengadakan kesepakatan
3.Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah
4.Belajar dari orang lain dari banyak hal
5.Menilai pendapat orang lain
6.Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya.

C.  Pihak-pihak yang yang terlibat dalam diskusi
      1.   Moderator                      :  pemimpin diskusi atu pengendali diskusi
      2.   Peserta (audience)        : satu kelompok atau dapat dibagi beberapa kelompok
      3.   Peninjau                         :  Penyelenggara atau pembina
      4.   Pengunjung                  :  pemerhati atau hanya sebagai penonton

F.  Syarat-Syarat Moderator  yang Baik
1.   Mengerti aturan diskusi
2.Ssabar, rendah hati, dan menguasai pendapat setiap pembicara
3.   Jujur, ramah dan tidak berat sebelah
4.   Dapat menghidupkan suasana diskusi
5.   Dalam memberikan tanggapan selalu bersifat obyektif

G.  Syarat-Syarat Peserta diskusi  yang Baik
1.Memenuhi aturan main diskusi
2.Memahami dan menguasai materi diskusi 
3.Aktif mengembangkan buah pikiran
4.Menghargai pendapat orang lain 
5.Menghindari fifat emosional
6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit
7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran
8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka.
9.Aktif dari awal hingga selesai
10.   Tidak mengecewakan orang lain

H.  Tata Pelaksanaannya
      Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, beberapa orang bertukar pikiran tentang masalah khusus untuk mencari pemecahannya.  Masalah yang yang didiskusikan harus dirumuskan sebaik-baiknya sehingga terbatas pada masalah yang kongkrit sehingga tidak ada beberapa masalah yang dibahas berulang-ulang atau  timpang tindih.  Seperti pada cara mengemukakan pendapat dalam diskusi berikut:
1.Menggunakan bahasa yang baik, logis dan masuk akal.
2.Harus langsung mengena pada pokok persolan.
3.Menghilangkan rasa emosional dan jangan memaksakan kehendak pendapanya harus diterima.
4.Materi pembicaraaan jangan menjatuhkan orang lain atau menjelekkan orang lain.
5.Dalam mengemukakan pendapat merupan solusi bukan menambah permasalahan.

      Berikut contoh kata yang dapat digunakan untuk menyangga pendapat  yang baik:
1.Kurang sependapat
2.Kurang dapat diterima
3.Perlu ditinjau kembali
4.Belum sesui dengan pokok permasalahan
5.Kurang sesuai
6.Mungkin ada pendapat yang lain
    Berikut contoh kata yang dapat digunakan untuk menerima pendapat  yang baik:
1.Pendapat anda sesuai dengan tujuan
2.Saya setuju
3.Pendapat anda sangat bagus
4.Pendapat anda obyektif
5.Pendapat anda merupakan solusi terbaik

I.  Bentuk-Bentuk Diskusi
     
Ditinjau dari tujuan dan cara pencapaiannya, diskusi dapat dibedakan melalui bentuk-bentuk diskusi sebagai berikut:
1.   Diskusi Kelompok;
      1)       problem solving (pemecahan masalah)
      2)       self-maintenance (diskusi mandiri)
      3)       sharing (berbagi pengalaman)
2.   Diskusi Umum;
1)       diskusi panel                     7)    muktamar                        
2)       seminar                             8)    kolokium              
3)       simposium                         9)    konferensi
4)       kongres                             10) temu wicara                                             
5)       sarasehan                          11) rapat       
6)       lokakarya

Penjelasan ;    
1.  Promblem solving ; diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memecahkan suatu masalah yang  diberikan oleh orang lain.
2.  Self maintenance ; diskusi pemecahan masalah yang ditemukan sendiri. Topik  diskusi ditentukan sendiri.
3.  Sharing             ; diskusi untuk memecahkan masalah pribadi (bersifat individual). Pada umumnya     sharing  merupakan suatu tukar pengalaman yang sering kali mengandung rahasia.           
4.  Panel                 ;  diskusi kelompok di hadapan orang banyak.
5.  Seminar             ;  pertemuan /persidangan untuk membahas suatu masalah yang dipimpin  seorang ahli
6.  Simposium       ;  pertemuan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu topik tertentu,  biasanya diikuti oleh ahli dari berbagai disiplin ilmu.
7. Kongres      ;  rangkaian pertemuan para wakil organisasi untuk mendiskusikan dan   mengambil                              keputusan yang penting.
8.  Sarasehan        ;  pertemuan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli  mengenai   suatu  masalah  dalam bidang tertentu.
9.  Lokakarya    ;  pertemuan untuk antar ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah  yang berkaitan                                        dengan keahliannya (sanggar kerja;workshop)
10. Muktamar          ;  pertemuan dan perundingan masalah –masalah politik
11. Kolokium      ;  kegiatan belajar pada tingkat sarjana, yang dilakukan dalam Bentuk konferensi untuk  membahas proyek penelitian bertaraf  lanjutan.
12. KonfeKonfrensi ; rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat   Mengenai suatu masalah  yang dihadapi bersama
13. Temu wicara  ; pertemuan yang dilakukan untuk membicarakan bidang tertentu Biasanya mengenai;                                             hambatan dan cara penanggulangnya
14. Rapat              ; suatu pertemuan untuk membicarakan sesuatu kegiatan.

J..  Tugas-Tugas Pelaku Didskusi
      Dalam setiap pelaksanaan diskusi pelaku diskusi harus sudah mengetahui tugas tugas yang harus dilaksanaakan. Adapun tugas-tugas yang dimaksud sebagai berikut:
      1.      Pemimpin/Ketua diskusi (moderator)
      1)   Menyiapkan rangkuman pokok masalah yang hendak didiskusikan.
2)      Membuka diskusi
3)   Menjelaskan tujuan atau maksud diskusi
4)   Menyebutkan masalah-masalah yang akan didiskusikan serta menjelaskan tatacara berdiskusi.
5)  Mengendalikan dan mengatur jalannya diskusi agar tetap berjalan dengan baik, hidup, efisien, dan  efektif.
6)   Memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta ikut ambil bagian dalam diskusi.
7  )   Bersikap obyektif dalam mengambil setiap keputusan, sesuai dengan keputusan secara umum.
8)   Membuat rangkuman dan menyimpulkan hasil diskusi
             9)  Menutup diskusi.
      2.  Peserta Diskusi
1)      mempersiapkan materi sebelum diskusi berlangsung.
2)      Ikut secara aktif dalam membahas masalah-masalah yang dibahas.
3)      Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil diskusi.
4)      Menunjukkan solidaritas dan partisipasi
5)      Menjaga suasana yang nyaman dan segar
            6)   Membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi
7)   Meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta mengajukan keberatan dan mengajukan contoh serta bukti. Mengusulkan kesimpulan dan memusatkan perhatian dalam diskusi.

K.. Memanfaatkan Persiapan  Didskusi
         Ada beberapa persiapan yang dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1.   Makna Diskusi; proses berlangsungnya suatu pembicaraan dua orang atau lebih yang membahas   suatu masalah. Atau suatu perundingan untuk bertukar pikiran tentang suatu masalah.
2.   Tujuanya untuk memahami suatu masalah, menemukan sebab, dan mencari jalan keluar serta pemecahannya.
3.   Pelaksanaannya bias dua orang atau orang banyak
4.   Dalam diskusi selalu diwarnai adanya Tanya jawab yang aktif dan hidup
5.   kelansungan diskusi yang baik ditangan peserta yang aktif dan moderator yang bijaksana
6.   Diskusi merupakan kegiatan kerja sama atau aktifitas yang harus dipatuhi semua anggota
7.   Adanya saling ketergantungan dari semua anggota dalam memecahkan masalah, maka satu diantaranya harus ditunjuk sebagai ketua
8.   Yang perlu disiapkan :tempat, undangan, pesta, nara sumber, dan organisasi diskusi  (misalnya ketua, panitia pengarah, staf pembantu ketua, peserta, panitia, pengarah, dan ketua pertemuan)
9.   Tugas ketua / pemimpin diskusi :
a.menjelaskan dan maksud diskusi
b.menjamin kelangsungan diskusi secara teratur dan tertib
c.   memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta diskusi ikut ambil bagian dalam diskusi
d.menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan untuk digunakan bembuat kesimpulan diskusi
e.membuat laporan diskusi
      10. Tugas dan sikap peserta diskusi yang baik :
a.menunjukkan solidaritas dan partisipasi
b.menjaga suasana yang nyaman dan segar
c.   membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi
d.meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta mengajukan  keberatan dan mengajukan contoh serta bukti
e.mengusulkan kesimpulan dan memusatkan perhatian dalam diskusi
L. Mengungkapkan pikiran dalam diskusi      
      Mengungkapkan pikira, pendap[at, gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam suatu forum diskusi, harus memperhatikan hal-kal sebagai berikut:
1.    Mnggunakan bahasa yang baik dan benar serta berbicara melalui moderator
2.    Tidak berbelit-belit tetapi langsung pada pokok permasalahannya
3.    Brsikap sopan, biasa dan tidak dibuat-buat
4.    Jelas dalam memberikan tanggapan, gagasan, pendapat dan perasaan
5.    Jujur tidak memihak dalam memberikan alasan harus masuk akal bila perlu menggunakan bukti.
6.    Menyampaikanya secara logis dan sistematis, mudah diterima, dan tidak emosional dalam menyampaikan pendapat.
7.    Tidak mencemooh, mengejek, merendahkan, menghina, menyinggung perasaan orang lain serta menghindarkan diri dari sifat renda diri, tinggi hati, merendahkan orang lain, apriori, dan prasangka buruk terhadap peserta diskusi.
8.    Memberikan tanggapan berupa solusi terhadap materi bukan membicarakan masalah atau kekurangan orang tegas menolak dan menerima pendapat orang lain dan memenuhi etika pelaksanaan diskusi.
J.   Menulis laporan hasil diskusi
      Menulis hasil diskusi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.    Laporan berisi fakta bukan opini.
2.    Berisi rangkuman atau ringkasan tentang jalannya diskusi
3.    Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan oleh pembaca, peserta, dan pemimpin diskusi sampai pada kesimpulan atau hasil diskusi.
4.    Obyektif menggunakan bahasa baku,benar singkat tetapi ditulis secara menyeluruh.
5.    Melaporkan prosesi diskusi secara lengkap yang meliputi:
a.    Pembukaan oleh pemimpin
b.    Penguraian makalah oleh pembaca
c.    Proses bertanggapan dan berdiskusi
d.    Pemeriksaan kerja kelompok
e.    Penyimpanan hasil tim diskusi
f.      Penyampaian hasil diskusi
Agar pelaksanaan diskusi atau seminar berjalan dengan baik, maka hendaknya peserta diskusi maupun dari penonton diskusi dilibatkan dalam penulisan hasil seminar. Untuk itu seorang penyaji harus mempersiapkan format hasil laporan sehingga baik peserta diskusi maupun penonton dapan berperan secara aktif mengikuti jalannya diskusi/seminar.
Unsur-unsur laporan diskusi pada umumnya terdiri dari:
a.   latar belakang penyelenggaraan diskusi;
b.   tema diskusi;
c.   tujuan diskusi;
d.   waktu dan tempat diskusi;
e.   daftar dan keterangan tentang panelis,
5.   peserta/partisipan, susunan acara (pengantar diskusi, tanya jawab, penyimpulan, penutup), dan rangkuman;
6.   kesimpulan.

K. Langkah-Langkah Diskusi   

1.    Mempersiapkan diskusi : tema, sumber materi yang diperlukan, peserta, moderator, ketua, tempat  yang  memadai untuk peserta dan penonton,
2.    Melaksanakan diskusi dengan membahas permasalahan yang dihadap.
3.    Membicarakan penyebab terjadinya masalah
4.    Membicarakan kemungkinan-keungkinan pemecahannya
5.    Mempertimbangkan baik buruknya setiap pemecahan yang akan diputuskan
6.    Memilih pemecahan yan terbaik dari yang baik dan menguntungkan.
7.    Memutuskan dengan hasil yang telah disepakati
8.    Menutup diskusi dengan baik tanpa meninggalkan kesan yang melukai perasaan seluruh yang hadir.

L. Unsur-Unsur  yang Menentukan Keberhasilan  Diskusi         

1.      Unsur Manusia
a.       Pemimpin atau Moderator, yang mengatur dan mengendalikan jalannya diskusi
b.       Pemrasaran atau penyaji, bertugas menyampaikan pembahasan utama dengan sistematis,mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, bersikap terbuka dan objektif dalam meninjau permasalahan.
c.       Sekretaris atau notulen, yang mencatat jalannya diskusi  
d.       Peserta diskusi, yang berperan aktif  mengikuti jalannya diskusi dan menciptakan suasana kondusif serta  menghargai orang lain.
2.       Unsur Materi ( Tema atau topik yang dibahas)
3.       Unsur Fasilitas ( tempat  atau semua peralatan yang diperlukan )

M. Menyusun Rangkuman Diskusi

      Rangkuman ini biasanya ditulis oleh seseorang yang bertugas sebagai sekretaris. Secara lengkap tugas sekretaris adalah sebagai berikut.
1.    Mencatat nama peserta dan pernyataan yang disampaikan. Pernyataan bisa berupa gagasan, pendapat, pertanyaan, tanggapan, dan usulan. Penulisannya tidak perlu terlalu lengkap, cukup yang pokok-pokok saja.
2.    Mencatat hal-hal khusus yang timbul dalam diskusi. Misalnya ada masalah baru yang muncul dalam jalannya diskusi yang justru mendapat perhatian besar dari peserta.
3.    Membuat kesimpulan sementara hasil diskusi.
4.    Membuat laporan lengkap hasil diskusi.

Contoh menyusun kerangka laporan hasil Seminar:

Laporan Hasil Seminar

1.    Judul/Tema                   :    ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………

2.    Latar belakang               :    ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………

3.    Tujuan Seminar             :    ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
                                         
4.    Jumlah Peserta             :    ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
5.    Waktu dan tempat   :
a. Hari, tanggal           : ………………………………………………………………………..
b. Pukul                     : ………………………………………………………………………..
c.    Tempat:                  :    ………………………………………………………………………..

6.    Isi seminar:
a. Pembukaan               :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
b. Ringkasan isi             :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                     
c. Kesimpulan   isi        :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                        
d. Tanya jawab              :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..



e.    Hasil diskusi           :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

f.     Saran-saran            :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

h.    penutup                  :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

                                   
                                                                                                            Surabaya, ……….200…
         Ketua/ Moderator                                                                                       Notulis




         ……………………                                                                         …………………………


Mengajukan Pertanyaan dan Tanggapan dalam Diskusi

Pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar mengajukan pertanyaanpertanyaan atau tanggapan dalam diskusi. Esensi berdiskusi adalah partisipan lebih dari seorang, menggunakan bahasa lisan, dilakukan melalui tanya jawab. Dengan mempelajarinya, Anda diharapkan dapat merangkum isi diskusi dan diharapkan Anda berani bertanya pada saat berdiskusi.

Diskusi berasal dari bahasa Latin, yaitu discutio atau discusium yang artinya bertukar pikiran. Pada dasarnya diskusi adalah bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah dalam sebuah kelompok. Kegiatan berdiskusi dapat dijadikan wahana untuk melatih kita berbicara secara logis dan sistematis. Esensi berdiskusi adalah:
a. partisipan lebih dari satu orang;
b. dilaksanakan dengan bertatap muka;
c. menggunakan bahasa lisan;
d. tujuannya untuk mendapatkan kesepakatan bersama;
e. dan dilakukan melalui tukar-menukar informasi dan tanya
jawab.
Kegiatan diskusi selalu diwarnai tanya jawab antarpeserta. Hal ini memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk menyampaikan pendapat, menambahkan bukti atau alasan, menolak suatu gagasan, memberi tanggapan dan saran, serta partisipasi aktif lainnya. Seorang peserta diskusi harus mampu menyimak dengan baik agar dapat menanggapi, memberi pendapat, atau mengajukan pertanyaan sesuai dengan arah pembicaraan. Sebagai peserta diskusi kita dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan (berupa kalimat persetujuan atau penolakan terhadap pendapat peserta lain). Ada hal yang harus diperhatikan ketika kita mengajukan pertanyaan/ tanggapan dalam berdiskusi yaitu hendaknya kita mengajukan pertanyaan/tanggapan dengan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit, ajukan pertanyaan/ tanggapan dengan bahasa yang sopan. Mengajukan tanggapan disertai dengan alasan yang logis, dan pertanyaan diajukan dengan maksud mengetahui apa yang belum kita ketahui bukan untuk menguji kemampuan peserta diskusi lain. Sebagai contoh Anda dapat memerhatikan jalannya diskusi berdasarkan masalah berikut. Bacakanlah teks diskusi berikut oleh tiga orang teman Anda. Anda sudah bisa menyimak jalannya diskusi tersebut. Sekarang kerjakanlah latihan berikut.

1.       Masalah kebersihan dilingkungan Sekolah
2.       Bagaimana memanfaatkan sampah yang berlimpah
3.       Mempunyai teman yang kurang mampu
4.       Mengatasi budaya malas belajar
5.       Bila belajar tiadak ada sarana prasarana yang memadai

Wednesday, 13 February 2013


Kalimat Majemuk

 

Kalimat, dari bahasa Arab, adalah satuan linguistik yang terkecil yang bisa berdiri sendiri. Dalam bahasa Latin disebut sintaks atau sintaksis.

 

Linguistik

Dalam linguistik, kalimat adalah satuan dari bahasa, atau arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final.

 

Kalimat tunggal


Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat.
Kalimat Tunggal
Kalimat yang hanya terdiri dari unsur inti (S, P) atau satu klausa saja.
Contoh:       ·     Ayah seorang guru SMP.
                  ·     Guru bahasa Inggris disekolahku akan melawat ke Amerika Serikat.
                  ·     Ibu sakit.

 

Ketiga contoh di atas masing-masing hanya mengandung satu klausa saja. Pada contoh kedua, pola kalimat tersebut diperluas namun tidak sampai membentuk pola kalimat baru.

 

Kalimat majemuk


Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
1.     Kalimat Majemuk Setara
2.     Kalimat Majemuk Bertingkat
3.     Kalimat Majemuk Campuran
4.     Kalimat Majemuk Rapatan

 

1.   Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
     
      Kalimat Majemuk Setara
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan keduanya saling bergantung atau sama derajatnya.
      Contoh:       ·      Ayah membaca buku, Ibu memasak di dapur.
                        ·      Tuti tidak senang bernyanyi, tetapi ia senang musik.
                        ·       Rudi tidak saja melihat, bahkan ia yang pertama kali menolong korban itu.
     
      Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
Konjungsi
Jenis
penggabungan
dan
penguatan/Penegasan
bahkan
pemilihan
atau
berlawanan
tetapi, sedangkan, melainkan
urutan waktu
kemudian, lalu, lantas
      Contoh:
1.     Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2.     Norif berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
§         Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)

 

2.   Kalimat majemuk bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni:
Konjungsi
Jenis
syarat
jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
tujuan
agar, supaya, biar
perlawanan (konsesif)
walaupun, kendati(pun), biarpun
penyebaban
sebab, karena, oleh karena
pengakibatan
maka, sehingga
cara
dengan, tanpa
alat
dengan, tanpa
perbandingan
seperti, bagaikan, alih-alih
penjelasan
bahwa
kenyataan
padahal

      Contoh:
1.     Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
2.     Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
§         Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
§         Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)

      Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan salah satu unsurnya menjadi bagian dari unsur yang lain.
      Contoh:       ·      (Karena) ibu sakit, ayah memasak.
                        ·      Toni datang (ketika) saya sedang mandi.
                        ·      (Walaupun) orangya melarang, ia tetap berangkat.
Keterangan :
1.    Klausa yang dilekati konjungsi dinamakan anak kalimat, sedang yang tidak dilekati dinamakan induk kalimat.

2.    Perbandingan pola kalimat berdasarkan jenis kata atau fungsi dapat anda ingat pola dasar kalimat bahasa Indonesia.

 

3.   Kalimat majemuk campuran


Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
1.     Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2.     Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3.     Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
§         Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.  (kalimat majemuk campuran)

 

4.   Kalimat majemuk rapatan


Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
1.     Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
2.     Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3.     Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
§         Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)